Seru juga jika pernah merasakan
beberapa peran. Ya, antara takut, khawatir, dan bahagia menjadi gado-gado yang
siap disajikan dalam goresan tinta menyusuri lorong waktu yang terus berjalan.
Itulah salah satu keberuntungan seorang PM. Eh keberuntungan atau kesialan
ya... Ehmmm, bisa kedua-duanya deh. Tapi bagi saya itu suatu petualangan yang
patut disyukuri dan menjadi ladang untuk belajar.
Empat minggu berjalan sudah,
peran pun antri bergilir menghampiri jejak-jejak di tanah sini. Dan semua peran
tidak ada yang ringan lho. Ini dia sepuluh peran berkesan di empat minggu
pertama:
- Tukang pungut sampah di jalan.
- Petani, bercocok tanam padi di ladang, yang sebenarnya tambak diubah menjadi sawah.
- Tukang kayu, ngebaikin kursi-kursi yang rusak.
- Tukang cat pagar.
- Tukang servis komputer, HP, TV, kulkas, dan kipas angin.
- Tokoh agama, mimpin doa acara selamatan pernikahan.
- Fotografer di acara pernikahan.
- Kyai, mengobati orang kesurupan.
- Kapten kapal, nunjuk-nunjuk arah jalan perahu yang ku mau.
- Yang tak kalah seru, jadi artis dadakannya anak-anak, tiap jalan tiba-tiba ada yang manggil, “Pak Wito...!!!” Kemudian mereka mengerumuniku minta tanda tangan,.. eh bukan, minta salaman.
Hahaha,... meksa banget, biarlah, “Meski durung jawa (belum tahu) sambil
menyelam minum susu, sambil meksa juga sinau
(belajar),...”
Komentar
Posting Komentar