Langsung ke konten utama

(Catatan Sahabat) Menjemput Cinta


Waktu masa kecilku aku bermain dengan gembira, bersama sahabat-sahabtku di tanah kosong milik tetangga, kami habiskan sore dengan kegembiraan tak ada beban dalam fikirku, kami tertawa dengan bebas dan lepas tak ada dosa yang mengotori jiwa-jiwa kami. pulang sekolah kami bermain ditepian sungai dengan sebatang ranting kami menunggu seekor ikan datang menyambar umpan kami. setelah dapat kami tersenyum puas, kami bagi hasil yang kami dapat untuk kami berikan kepada ibu masing-masing untuk diolah.
Kini aku sudah dewasa, tak kurasakan lagi senyum bebas yang tulus yang mengalir dari jiwa ke bibirku. jiwa-jiwaku mulai bergejolak, merasa ada yang tak beres dengan getaran jiwaku, kutanyakan saja pada ibuku  "ibu apa yang sedang terjad padaku?" saat masih polos, kuajukan pertanyaan pada ibuku,tanpa rasa malu menyelinap, dengan penuh kasih sayang dia menjawab "anakku yang aku dambakan kesholahnmu, kuharapkan doamu saat kami dalam penantian,dan kesabaranmu saat ini?" semakin aku tak mengerti arti jawaban itu lalu ibu kembali berucap " sunngguh aku menyayangi mu anakkau sebelum dan sesudah nya" aku semakin binggung oleh jawaban ibu, seakan seperti mengerti keadaanku yang tidak faham, ibu melanjutkannya lagi "nak 9 bulan aku mengandungmu, bercampur rasa dalam hati ibu, kamu ikut ibu kemanapun ibu pergi, kamu mengerti perasaan ibu, saat ibu sedih kamu menendang-nendang perut ibu, protes seakan menyuruh ibu agar tidak bersedih lagi, saat kamu akan melihat dunia ibu berjuang apakah ibu akan terus menjagamu atau ibu berada dipintu surga sebagai janji Allah, tapi ibu ingin terus berjuang menjagamu nak,itulah cinta, cinta adalah kesetiaan yang sebelumnya didahului oleh kesabaran dan ketakwaan menuggu saatnya cinta itu menjemputmu,

Tidaklah seseorang mendapatkan pemberian yang lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran.” (HR. Bukhari dan Muslim).

ingat  juga nak

“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (QS. an-Naazi’aat [79]: 40-41)

anakku memang saat ini adalah fase menuju kematangan biologismu, tapi apakah kamu ingat pesan rasulullah SAW

Wahai sekalian para pemuda barang siapa diantara kalian telah mampu baah (menikah dgn berbagai macam persiapannya) hendak menikah krn menikah lbh menundukan pandangan dan lbh menjaga kehormatan. Barang siapa yg belum mampu menikah hendaklah puasa krn puasa merupakan wijaa (pemutus syahwat) baginya.” HR. Bukhori (4/106) dan Muslim (no. 1400) dari Ibnu Masud.

Itulah kesetiaan dalam menunggu anakku, seketika kamu berpuasa maka kamu harus bersabarkan nak, tawakkal, menjaga pandangan, mulut, telinggamu nak. seperti itulah cinta ibu pada anaknya, kesabaran adalah pembuka cinta, untuk bertemu dengan malaikat kecilku ini," ibu mengakhiri.

"jadi aku ?" mengajukan pertanyaan lagi pada malaikat penjagaku ini " ya kamu sedang jatuh cinta,.jangan kamu mengumbar  nafsu yang sering mengatasnamakan cinta, cinta itu berbuah surga bukan kenistaan itu bedanya toleee...." ibu mengelus kepalaku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DISAAT TUHAN MEMILIHKAN DAN MENGARAHKAN

(The Greatest Momentum) Entah apa yang membuat aku tak juga menemukannya. Setiap kali mengikuti tes masuk kerja aku selalu gagal di saat tes terakhir. Tes kesehatan. Awal bulan Mei, aku sangat yakin akan mulai bekerja. Mendapatkan gaji. Menghidupi diri sendiri. Bersedekah. Bisa menabung. Namun, semuanya terpupus begitu saja saat tes kesehatan harus aku lalui. Gagal. Atau lebih tepatnya belum rejeki. Mulai aku bergerilya mencari informasi lowongan kerja. Warnet (Warung internet) dan warkop (warung kopi) menjadi sasaran utama. Hingga rutinitas mulai tercipta. Setiap pagi, jari-jari ini bergerak-gerik sekedar mengetik kata "Lowongan kerja 2012" di sebuah akses internet. Siangnya berganti mengembara ke warung kopi untuk mencari sisa-sisa koran hari itu. Pastinya, informasi lowongan kerja yang menjadi pencarian utama. Di samping itu, harapan besar masih mengiang-ngiang. Beberapa tes hasil jobfair yang telah ku ikuti ada beberapa yang masih berlanjut. Hingga terpaksa aku l

Menapaki Jembatan ke Arah Senja

“ Sekarang Allah telah meringankan kepadamu, dan Dia mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Jika ada seratus orang di antara kamu yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang dan jika di antara kamu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka akan mengalahkan dua ribu orang dengan seizin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Anfal: 66) By : Mei Yunlusi Irawati Permasalahan dalam hidup ini seakan tak pernah surut. Berganti dari masalah satu ke masalah lainnya. Karena inilah makna hakiki kehidupan, siklus sebuah proses pendewasaan diri. Tak kan ada ujian jika tak ada level penjenjangan kualitas diri. Tak kan ada kata baik, jika tak ada keburukan. Dan tak kan ada kata putus asa jika kita semua bersemangat. Menyadari adanya kemungkinan – kemungkinan dalam diri ini atas potensi yang ada, saya hanya mencoba mengoptimalkan usia muda yang merupakan zaman keemasan setiap makhluk di bumi ini, jika mereka menyadari. Meski tak banyak yang sudi, a

Antara Miris dengan Bangga

                Lawe-lawe merupakan sebuah kampung yang berada di selatan teluk Balikpapan. Kalau anda mau kesana, dari Balikpapan harus menyebrang dulu menggunakan kapal speed atau boat sekitar 15-20 menit. Selama penyebrangan anda akan menyaksikan pemandangan yang cukup mempesona mulai dari kapal-kapal tanker pertamina yang sedang berlabuh, aktivitas masyarakat yang menyebrang menggunakan kapal boat, ombak laut yang tiba-tiba menggulung, bahkan dapat disaksikan pula pertemuan antara air tawar dengan air laut yang cukup jelas perbedaannya. Akan lebih menarik lagi jika perjalanan dilakukan pada malam hari. Akan nampak keindahan kerlap-kerlip lampu kilang bagai kota New York.     Ini adalah pengalamanku saat kerja praktek di Pertamina Balikpapan. Hari itu Rabu di bulan Agustus. Pagi ba’da subuh aku dijemput oleh temanku yang berada sekitar 20 km dari tempat tinggalku. Sungguh semangat yang luar biasa. Meski disini sudah pukul 05.30 tapi alam masih tertutup hitam kelam seperti puku