“Nanti upacara ya, Pak?”, tanya salah seorang
anak.
“ Iya, nanti
upacara,.. Ayo segera siap-siap.” Jawabku ringan.
Menginjak
minggu keempat, kakiku berada di tanah Selengot. Sebuah desa di daerah pesisir
dengan jajaran kayu ulin sebagai alas bangunan-bangunan warga. Panorama laut
yang mengelilinginya menjadikan mata tidak mau berpaling. Perahu-perahu nelayan
bersandar di tepi rumah siap mengantarkan tuannya kemana ia mau. Anak-anak
melompat dari jembatan, berenang menyusuri jalanan ketinting tuk merasakan
kebahagiaan yang tidak terbeli di tanah lain. Belum lagi kerlap-kerlip bintang
di malam hari menambah kesempurnaan ciptaanNYA.
Pukul
07.00 aku melangkah menuju sekolah ditemani beberapa siswa. Di Senin pagi ini
langit begitu cerah setelah diterpa hujan semalam yang lumayan kencang. Bekas-bekas air masih terlihat di beberapa
jajaran kayu. Hari ini juga menjadi hari
yang sangat istimewa terutama bagi para guru. Seperti di sekolahku, pada hari
ini akan diperingati hari guru yang sebenarnya jatuh tepat pada hari
sebelumnya. Ya, sederhana tapi mengesankan. Upacara bendera yang pertama
setelah sekian lama tidak melakukan upacara karena lapangan sedang diperbaiki. Dengan sistem kilat anak-anak
sebagai petugas upacara berlatih seperempat jam sebelum upacara dimulai. Seakan
bertahun-tahun merantau tidak pulang-pulang, mereka sangat merindukan upacara
bendera. Banyak yang berebut menjadi petugas upacara mulai dari kelas tiga
sampai kelas enam. Bahkan ada kelas satu yang juga ingin menjadi petugas
upacara. Kepala sekolah bertindak sebagai pembina upacara. Beliau memberikan
wejangan pada anak-anak agar mulai disiplin. Mulai dari berpakaian, kebersihan,
hingga jam masuk kelas. Beliau juga menyampaikan mulai hari ini kegiatan
upacara bendera akan terus diaktifkan. Meskipun ada candaan-candaan kecil dari
anak-anak, upacara bisa terbilang lancar. Guru-guru pun tidak mau kalah, beliau
berani berpanas-panasan tepat paling dekat terkena cahaya matahari langsung.
Kepala sekolah pun tidak lupa mengucapkan, “Selamat Hari Guru” pada guru-guru.
Di
penghujung upacara bendera anak-anak menyanyikan lagu Hymne Guru. Suasana syahdu
tetapi penuh dengan makna. Sikap khidmat dari anak-anak yang tadinya ramai menambah
merinding hati ini. Setelah upacara selesai anak-anak dan bapak ibu guru saling
bersalaman yang dipandu langsung oleh kepala sekolah. Ketulusan terpancar dari
raut wajah anak-anak atas ucapan terima kasihnya kepada bapak ibu guru. Dengan
antri panjang mereka bersabar sekedar bisa mencium telapak tangan bapak ibu
gurunya. Suasana tambah berkesan ketika bapak ibu guru saling bersalaman
mengucapkan, “Selamat Hari Guru Bapak Ibu, pahlawan tanpa tanda jasa”.
Cerita
belum selesai. Anak-anak dikumpulkan kembali usai kegiatan bersalaman. Mereka
duduk di tempat teduh sambil menunggu pengumuman pemenang dan pembagian hadiah
kegiatan pesantren kilat di bulan Ramadhan yang lalu. Sambil menikmati iringan
lagu Terima Kasih Guru dan instrumen hymne guru, para pemenang dipanggil satu
persatu. Para guru mulai wali kelas satu hingga kelas enam membagikan hadiah
kepada para pemenang secara bergiliran. Senyuman bahagia bapak ibu guru dan
anak-anak menghiasi suasana yang semakin berkesan.
Tidak
hanya itu, memang hari guru kali ini benar-benar berkesan bagi sekolahku. Pada
hari guru kali ini bersamaan dengan perehaban sekolah. Warna cat tembok kelas
yang tersusun dari jajaran kayu mulai diperbarui. Seluruh ruang kelas, ruang
guru, dan perpustakaan memiiki wajah baru. Kini telah tergelar karpet di ruang
guru dan perpustakaan. Meskipun hanya terbuat dari plastik membuat aku ,
guru-guru, dan anak-anak semakin betah tinggal di sekolah. Kebersihan ingkungan
kelas juga semakin digalakkan. Di setiap depan kelas telah berdiri tempat sampah
yang menanti bungkus jajan anak-anak usai menikmati isinya. Tidak kalah menarik
juga, di mading telah tertempel ucapan “Selamat Hari Guru” dan kotak “Hari
Guru” yang siap diisi karya puisi, cerita, atau surat dari anak-anak untuk
bapak ibu guru serta jawaban Quiz dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional.
Komentar
Posting Komentar